Kisah Para Rasul 5:1-42

5  Seorang pria bernama Ananias, dan Safira istrinya, menjual tanah mereka.  Dengan sepengetahuan istrinya, diam-diam dia menyimpan sebagian hasil penjualannya dan menyerahkan sebagian lainnya kepada para rasul.+  Tapi Petrus berkata, ”Ananias, kenapa kamu sampai dipengaruhi Setan, sehingga kamu berani berbohong+ dan melawan kuasa kudus,+ dan diam-diam menyimpan sebagian hasil penjualan tanah itu?  Bukankah tanah itu milikmu, dan setelah dijual, kamu bebas memakai uangnya sesukamu? Kenapa hatimu licik sekali? Kamu sudah berbohong, bukan kepada manusia, tapi kepada Allah.”  Mendengar itu, Ananias jatuh dan mati. Maka semua yang mendengar kejadian itu menjadi sangat takut.  Lalu beberapa anak muda membungkus mayatnya dengan kain, membawanya ke luar, dan menguburnya.  Kira-kira tiga jam kemudian, istrinya datang, tanpa mengetahui apa yang terjadi.  Petrus bertanya kepadanya, ”Apakah tanah kalian dijual dengan harga ini?” Dia menjawab, ”Ya, benar.”  Maka Petrus berkata, ”Kenapa kalian berdua sama-sama menguji kuasa kudus Yehuwa? Lihat, orang-orang yang mengubur suamimu ada di pintu, dan mereka akan membawamu juga.” 10  Saat itu juga, Safira jatuh di dekat kaki Petrus dan mati. Ketika anak-anak muda itu masuk, mereka melihat bahwa dia sudah mati, lalu mereka membawa dia dan menguburnya di samping suaminya. 11  Maka seluruh sidang jemaat dan semua yang mendengar kejadian ini menjadi sangat takut. 12  Para rasul terus melakukan mukjizat* dan keajaiban di antara orang-orang,+ dan mereka semua biasa berkumpul di Serambi Salomo.+ 13  Walaupun orang-orang lain tidak berani bergabung dengan mereka, mereka dipuji oleh orang-orang, 14  dan jumlah orang yang percaya kepada Tuan terus bertambah, baik pria maupun wanita.+ 15  Bahkan, orang-orang sakit dibawa ke jalanan dan dibaringkan di sana di atas tempat tidur kecil, supaya ketika Petrus lewat, setidaknya mereka terkena bayangan Petrus.+ 16  Juga, banyak orang dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang membawa orang sakit dan orang yang kesurupan roh najis, dan semuanya disembuhkan. 17  Tapi, imam besar dan semua pendukungnya dari sekte Saduki berdiri.+ Mereka semua sangat iri hati. 18  Mereka pun menangkap dan memasukkan para rasul ke penjara kota.+ 19  Tapi malamnya, malaikat Yehuwa membuka pintu-pintu penjara,+ membawa mereka ke luar, dan mengatakan, 20  ”Pergilah dan berdirilah di bait, dan teruslah berbicara kepada orang-orang tentang berita kehidupan ini.” 21  Mendengar itu, paginya mereka masuk ke bait dan mulai mengajar. Ketika imam besar dan para pendukungnya tiba, mereka mengumpulkan seluruh anggota Sanhedrin dan seluruh pemimpin bangsa Israel, dan mengutus para petugas ke penjara untuk membawa para rasul ke hadapan mereka. 22  Tapi saat para petugas tiba, para rasul tidak ada di penjara. Maka, mereka kembali dan melaporkan, 23  ”Penjaranya terkunci rapat, dan para penjaga berdiri di depan pintunya, tapi sewaktu kami membukanya, tidak ada siapa-siapa di dalam.” 24  Mendengar itu, kepala penjaga bait dan para imam kepala menjadi bingung karena tidak tahu apa yang bakal terjadi. 25  Tapi seseorang datang dan melaporkan, ”Orang-orang yang kalian penjarakan ada di bait dan sedang berdiri dan mengajar orang-orang.” 26  Lalu kepala penjaga itu pergi bersama para petugasnya dan menangkap para rasul, tapi tanpa kekerasan, karena takut dilempari batu oleh orang-orang.+ 27  Para rasul dibawa ke hadapan Sanhedrin. Lalu imam besar menanyai mereka 28  dan mengatakan, ”Kami sudah dengan tegas melarang kalian mengajar atas nama itu,+ tapi kalian malah membuat Yerusalem penuh dengan ajaran kalian, dan menyalahkan kami atas kematian orang itu.”*+ 29  Petrus dan rasul-rasul lainnya menjawab, ”Kami harus lebih taat kepada Allah sebagai penguasa kami daripada kepada manusia.+ 30  Allah leluhur kita telah membangkitkan Yesus, yang kalian bunuh dengan dipaku* di tiang.+ 31  Allah meninggikan dia ke sebelah kanan-Nya+ untuk menjadi Wakil Utama+ dan Penyelamat,+ supaya Israel bertobat dan dosa mereka diampuni.+ 32  Kami adalah saksi dari hal-hal ini,+ begitu juga kuasa kudus,+ yang Allah berikan kepada orang-orang yang menaati Dia sebagai penguasa mereka.” 33  Mendengar itu, mereka menjadi sangat marah dan ingin membunuh para rasul itu.+ 34  Tapi seorang Farisi bernama Gamaliel,+ seorang guru Taurat yang dihormati semua orang, berdiri di tengah-tengah Sanhedrin dan menyuruh agar para rasul itu dibawa keluar sebentar. 35  Lalu dia berkata, ”Orang-orang Israel, hati-hati dengan niat kalian terhadap orang-orang ini. 36  Dulu, ada Teudas yang mengaku sebagai orang penting, dan sekitar 400 orang bergabung dengannya. Tapi dia dibunuh sehingga semua pengikutnya bubar dan tidak ada lagi. 37  Setelah dia, ada Yudas orang Galilea pada masa pendaftaran penduduk, dan dia punya pengikut. Tapi dia juga lenyap, dan semua pengikutnya bubar. 38  Jadi dalam situasi sekarang, menurut saya, jangan ikut campur urusan orang-orang ini. Biarkan saja mereka. Kalau rencana dan kegiatan ini berasal dari manusia, ini akan hancur. 39  Tapi kalau ini berasal dari Allah, kalian tidak akan bisa menghancurkannya.+ Malah, bisa jadi kalian ternyata melawan Allah sendiri.”+ 40  Mereka mengikuti nasihat Gamaliel, dan para rasul dipanggil, dicambuk,+ dan disuruh berhenti berbicara atas nama Yesus, lalu dibebaskan. 41  Maka para rasul pergi dari hadapan Sanhedrin. Mereka bersukacita+ karena sudah dianggap layak untuk dihina demi namanya. 42  Setiap hari, di bait dan dari rumah ke rumah,+ mereka tanpa henti mengajar dan memberitakan kabar baik tentang Kristus, yaitu Yesus.+

Catatan Kaki

Lit.: ”tanda”.
Atau ”dan menanggungkan darah orang itu kepada kami”.
Lit.: ”digantung”.

Keterangan Tambahan

kamu sampai dipengaruhi: Lit.: ”hatimu dipenuhi”. Ungkapan bahasa Yunani yang digunakan di ayat ini kelihatannya bisa memaksudkan orang yang ”berani melakukan sesuatu; dibuat menjadi berani”. Ungkapan itu kelihatannya mirip dengan ungkapan bahasa Ibrani yang punya arti yang sama. Misalnya, di Pkh 8:11, ungkapan bahasa Ibrani ”telah memenuhi hatinya untuk” diterjemahkan ”hati . . . menjadi berani berbuat jahat”. Di Est 7:5, ungkapan itu diterjemahkan ”berani”.

kuasa kudus Yehuwa: Dalam Kitab-Kitab Ibrani, ungkapan ”kuasa kudus Yehuwa” sering digunakan. (Beberapa contohnya ada di Hak 3:10; 6:34; 11:29; 13:25; 14:6; 15:14; 1Sam 10:6; 16:13; 2Sam 23:2; 1Raj 18:12; 2Raj 2:16; 2Taw 20:14; Yes 11:2; 40:13; 63:14; Yeh 11:5; Mi 3:8.) Ungkapan ”kuasa kudus Yehuwa” juga ada di Luk 4:​18, yang berisi kutipan dari Yes 61:1. Dalam teks asli Kitab-Kitab Ibrani, ayat-ayat yang memuat ungkapan ”kuasa kudus Yehuwa”, termasuk Yes 61:1, menggunakan kata ruakh bersama dengan Tetragramaton. (Lihat ”Ruakh; Pneuma” di Daftar Istilah.) Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang memang hanya menggunakan kata Kyriou (”Tuan; Tuhan”) dalam ungkapan di Kis 5:9 ini. Alasan mengapa Terjemahan Dunia Baru menggunakan nama Yehuwa dijelaskan dalam Lamp. C1 dan pengantar Lamp. C3; Kis 5:9.

sidang jemaat: Dari kata Yunani ekklesia, yang pertama kali muncul di ayat ini. Kata ini adalah gabungan dari dua kata Yunani, yaitu ek, yang berarti ”keluar”, dan kaleo, yang berarti ”memanggil”. Ini memaksudkan sekelompok orang yang dipanggil atau dikumpulkan untuk tujuan atau kegiatan tertentu. (Lihat Daftar Istilah.) Di ayat ini, Yesus menubuatkan dibentuknya sidang jemaat Kristen, yang terdiri dari orang Kristen terurap. Mereka adalah ”batu-batu yang hidup”, yang sedang ”dibangun menjadi rumah rohani”. (1Ptr 2:4, 5) Dalam Septuaginta, kata Yunani ini sering digunakan sebagai terjemahan dari kata Ibrani untuk ”jemaat”, yang biasanya memaksudkan seluruh bangsa Israel, umat pilihan Allah. (Ul 23:3; 31:30) Dan dalam teks asli Kis 7:38, kata yang berarti ”jemaat” dipakai untuk bangsa Israel yang dipanggil keluar dari Mesir. Begitu juga, ”sidang jemaat Allah” terdiri dari orang Kristen yang ’dipanggil keluar dari kegelapan’ dan ’dipilih dari dunia’.​—1Ptr 2:9; Yoh 15:19; 1Kor 1:2.

bangsa Israel di padang belantara: Atau ”jemaat di padang belantara”. Di teks asli ayat ini, bangsa Israel yang dibawa keluar dari Mesir disebut sebagai ”jemaat”. Di Kitab-Kitab Ibrani, kata Ibrani qahal, yang kadang diterjemahkan menjadi ”jemaat” dalam Terjemahan Dunia Baru, berasal dari kata yang artinya ”memanggil untuk berkumpul; mengumpulkan”. (Bil 20:8; Ul 4:10) Kata ini sering dipakai untuk memaksudkan orang Israel yang diorganisasi. Misalnya, mereka disebut ”jemaat Israel” (Im 16:17; Yos 8:35; 1Raj 8:14), ”jemaat Allah yang benar” (Neh 13:1), dan ”jemaat Yehuwa” (Ul 23:2, 3; Bil 20:4; 1Taw 28:8). Dalam Septuaginta, kata Ibrani qahal biasanya diterjemahkan menjadi ekklesia (seperti di Mz 22:22 [21:23, LXX]). Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ekklesia dipakai untuk ”sidang jemaat”.​—Lihat keterangan tambahan Mat 16:18; Kis 5:11.

sidang jemaat: Dari kata Yunani ekklesia. Dalam buku Kisah, kata ini pertama kali digunakan di sini. Kata ini adalah gabungan dari dua kata Yunani, yaitu ek, yang berarti ”ke luar”, dan kaleo, yang berarti ”memanggil”. Kata ekklesia memaksudkan sekelompok orang yang dipanggil atau dikumpulkan untuk tujuan atau kegiatan tertentu. Jadi, kata ini cocok dipakai untuk memaksudkan sidang Kristen yang baru dibentuk waktu itu. (Lihat ”Jemaat; Sidang jemaat” di Daftar Istilah.) Kata ekklesia juga dipakai di Mat 16:18 (lihat keterangan tambahannya). Di ayat itu, Yesus menubuatkan dibentuknya sidang jemaat Kristen yang terdiri dari orang Kristen terurap. Mereka adalah ”batu-batu yang hidup”, yang sedang ”dibangun menjadi rumah rohani”. (1Ptr 2:4, 5) Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ekklesia bisa memaksudkan semua orang Kristen terurap, semua orang Kristen yang tinggal di wilayah tertentu, dan sebuah sidang Kristen di tempat tertentu. Di Kis 5:11 ini, yang dimaksud adalah sidang Kristen di Yerusalem.​—Lihat keterangan tambahan Kis 7:38.

keajaiban: Atau ”pertanda”.​—Lihat keterangan tambahan Kis 2:19.

keajaiban: Atau ”pertanda”. Dari kata Yunani teras. Di Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ini sering disebutkan bersama dengan kata semeion (”mukjizat; tanda”). Keduanya digunakan dalam bentuk jamak. (Mat 24:24; Yoh 4:48; Kis 7:36; 14:3; 15:12; 2Kor 12:12) Kata teras memaksudkan apa pun yang membuat seseorang merasa kagum atau takjub. Kadang, dalam beberapa ayat, kata ini jelas memaksudkan pertanda tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Di ayat-ayat seperti itu, kata ”pertanda” akan dimasukkan ke dalam keterangan tambahannya.

malaikat Yehuwa: Dalam Kitab-Kitab Ibrani, ungkapan ini disebutkan berulang kali, mulai dari Kej 16:7. Ungkapan Ibraninya adalah gabungan dari kata Ibrani untuk ”malaikat” dan Tetragramaton. Dalam sebuah manuskrip Septuaginta yang sangat tua, kata Yunani aggelos (malaikat; utusan) di Za 3:5, 6 diikuti dengan nama Allah yang ditulis dalam huruf Ibrani. Potongan manuskrip itu ditemukan di sebuah gua di Nahal Hever, Israel, di Padang Gurun Yudea, dan berasal dari antara tahun 50 SM sampai 50 M. Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang memakai ungkapan ”malaikat Tuan (Tuhan)” di Kis 5:19 ini. Alasan mengapa Terjemahan Dunia Baru menggunakan ungkapan ”malaikat Yehuwa” dijelaskan di Lamp. C1 dan pengantar Lamp. C3; Kis 5:19.

seluruh pemimpin: Atau ”seluruh dewan (badan) tua-tua (penatua)”. Kata Yunani gerousia, yang digunakan di sini, berkaitan dengan kata geron (lit.: ”pria tua”), yang dipakai di Yoh 3:4. Kedua kata itu hanya dipakai satu kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Ada pendapat bahwa ungkapan ”seluruh pemimpin”, atau dewan pemimpin, sama dengan Sanhedrin, Mahkamah Agung Yahudi di Yerusalem, yang terdiri dari para imam kepala, ahli Taurat, dan pemimpin bangsa Yahudi. (Lihat keterangan tambahan Luk 22:66.) Ayat ini menyebut tentang ”Sanhedrin” dan juga ”seluruh pemimpin”. Meski begitu, itu tidak berarti keduanya adalah kelompok yang benar-benar terpisah. Ada beberapa anggota dewan pemimpin yang mungkin adalah anggota resmi Sanhedrin, sementara yang lainnya mungkin menjadi penasihat untuk mahkamah itu.

bangsa Israel: Atau ”orang Israel; umat Israel”. Lit. ”putra-putra Israel”.​—Lihat ”Israel” di Daftar Istilah.

para pemimpin: Atau ”dewan (badan) tua-tua (penatua)”. Dari kata Yunani presbyterion, yang berkaitan dengan kata presbyteros (lit.: ”pria-pria yang lebih tua”). Di Alkitab, presbyteros terutama memaksudkan orang-orang yang punya wewenang atau tanggung jawab di dalam suatu komunitas atau di bangsa tertentu. Kata itu kadang memaksudkan orang yang usianya memang lebih tua atau lansia (misalnya di Luk 15:25 dan Kis 2:17), tapi tidak selalu begitu. Di sini, yang dimaksud adalah para anggota Sanhedrin, yaitu Mahkamah Agung Yahudi di Yerusalem, yang terdiri dari para imam kepala, para ahli Taurat, dan para pemimpin bangsa Yahudi. Ketiga kelompok itu sering disebutkan bersama-sama.​—Mat 16:21; 27:41; Mrk 8:31; 11:27; 14:43, 53; 15:1; Luk 9:22; 20:1; lihat ”Tua-tua; Penatua” di Daftar Istilah dan keterangan tambahan untuk ruang Sanhedrin di ayat ini.

kepala penjaga bait: Lihat keterangan tambahan Kis 4:1.

kepala penjaga bait: Juga disebutkan di Kis 5:24, 26. Pada abad pertama M, jabatan resmi itu dipegang oleh seorang imam yang punya wewenang terbesar kedua setelah imam besar. Kepala penjaga bait bertugas mengawasi para imam yang melayani di bait. Dia juga harus menjaga ketertiban di dalam dan di sekitar bait dengan bantuan polisi bait (petugas bait), yang terdiri dari orang-orang Lewi. Kepala penjaga bait punya beberapa kepala bawahan yang mengawasi para polisi bait. Para polisi itu bertugas membuka gerbang baik pada pagi hari dan menutupnya pada malam hari. Mereka juga bertugas menjaga perbendaharaan bait, menjaga ketertiban pengunjung bait, dan memastikan bahwa tidak ada yang memasuki daerah-daerah terlarang. Mereka dibagi dalam 24 regu. Setiap regu melayani selama satu minggu secara bergantian, dua kali setahun. Kelihatannya, di setiap regu, ada satu kepala bawahan yang bertanggung jawab kepada kepala penjaga bait. Kepala penjaga bait dan para kepala bawahan mereka adalah orang-orang yang berpengaruh. Mereka ikut berkomplot dengan para imam kepala untuk membunuh Yesus. Pada malam Yesus dikhianati, mereka datang bersama pasukan mereka untuk menangkap Yesus.​—Luk 22:4 (lihat keterangan tambahannya), 52.

tiang: Atau ”pohon”. Di ayat ini, kata Yunani xylon (lit.: ”kayu”) digunakan sebagai sinonim untuk kata Yunani stauros (diterjemahkan ”tiang siksaan”). Yang dimaksud adalah tiang tempat Yesus dipakukan. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata xylon yang memaksudkan tiang siksaan Yesus digunakan sebanyak lima kali oleh Lukas, Paulus, dan Petrus. (Kis 5:30; 10:39; 13:29; Gal 3:13; 1Ptr 2:24) Dalam Septuaginta, xylon dipakai di Ul 21:22, 23 untuk menerjemahkan kata Ibrani ʽets (artinya ”pohon; kayu; potongan kayu”) dalam kalimat ”Dia sudah dibunuh lalu digantung di tiang.” Sewaktu Paulus mengutip ayat itu di Gal 3:13, xylon dipakai di kalimat ”Setiap orang yang digantung di tiang adalah orang yang dikutuk.” Dalam Septuaginta, xylon juga dipakai di Ezr 6:11 (1 Esdras 6:​31, LXX) untuk menerjemahkan kata bahasa Aram ʼaʽ, yang artinya sama dengan kata Ibrani ʽets. Ayat itu memberitahukan hukuman untuk orang yang melanggar perintah raja Persia: ”Siapa pun yang melanggar perintah ini akan dipakukan di sebuah tiang kayu, yang dicabut dari rumahnya sendiri.” Digunakannya kata xylon sebagai sinonim untuk stauros di beberapa ayat adalah bukti lain yang menunjukkan bahwa Yesus dihukum mati pada tiang yang tegak lurus, bukan pada dua batang kayu yang bersilangan.

Wakil Utama: Kata Yunani yang digunakan di sini (arkhegos) pada dasarnya berarti ”pemimpin utama; pribadi yang pergi lebih dulu”. Ungkapan ”Wakil Utama” digunakan empat kali dalam Alkitab dan selalu memaksudkan Yesus. (Kis 3:15; 5:31; Ibr 2:10; 12:2) Kata Yunani ini juga bisa dipakai untuk memaksudkan seseorang yang berjalan di depan, seperti seorang pemandu atau pembuka jalan, yang mempersiapkan jalan agar orang-orang bisa mengikutinya. Yesus menjadi Perantara antara Allah dan manusia, dan dia membuka jalan menuju kehidupan abadi. Karena itu, dia bisa disebut Wakil Utama kehidupan, atau Pembuka Jalan Kehidupan. Ungkapan ”Wakil Utama” menunjukkan bahwa pribadi yang pergi lebih dulu, atau berjalan di depan, adalah seorang pemimpin yang menjalankan tugas resmi. (Kata Yunani yang mirip dipakai di Kis 7:27, 35 untuk memaksudkan Musa, yang menjadi ”pemimpin” di Israel.) Di Kis 3:15 ini, ungkapan ”Wakil Utama” juga memaksudkan pribadi yang Allah gunakan untuk mewujudkan kehendak-Nya. Yesus adalah ”tebusan yang sebanding” untuk semua orang. (1Tim 2:5, 6; Mat 20:28; Kis 4:12) Setelah Yesus dibangkitkan, sebagai Imam Besar dan Hakim, dia bisa mulai menyalurkan manfaat dari korban tebusannya. Manusia yang beriman pada korban tebusan Yesus bisa dibebaskan dari dosa dan kematian. Itu berarti kebangkitan orang mati bisa terjadi hanya melalui Yesus. (Yoh 5:28, 29; 6:39, 40) Dengan cara itulah Yesus membuka jalan bagi manusia untuk mendapat kehidupan abadi. (Yoh 11:25; 14:6; Ibr 5:9; 10:19, 20) Beberapa penerjemah Alkitab menerjemahkan kata arkhegos di ayat ini menjadi ”Pencipta kehidupan” atau ”Pembuat kehidupan”. Tapi, Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Sang Pencipta. Dia diciptakan oleh Allah, diberi wewenang oleh Allah, dan digunakan oleh Allah untuk mewujudkan kehendak-Nya.​—Mz 36:9; Yoh 6:57; Kis 17:26-28; Kol 1:15; Why 3:14.

Wakil Utama: Kata Yunani yang digunakan di sini (arkhegos) pada dasarnya berarti ”pemimpin utama; pribadi yang pergi lebih dulu”. Kata Yunani ini digunakan empat kali dalam Alkitab dan selalu memaksudkan Yesus. (Kis 3:15; 5:31; Ibr 2:10; 12:2) Di ayat ini, kata ini digunakan bersama dengan gelar ”Penyelamat”.​—Lihat keterangan tambahan Kis 3:15.

mereka menjadi sangat marah: Atau ”mereka merasa tertusuk”. Ungkapan Yunaninya hanya muncul di ayat ini dan di Kis 7:54. Kalau diterjemahkan secara langsung, artinya adalah ”digergaji sampai dalam”. Di kedua ayat itu, ungkapan ini dipakai secara kiasan untuk memaksudkan reaksi yang sangat emosional.

Gamaliel: Seorang guru Taurat yang namanya disebutkan dua kali di teks asli Yunani dari buku Kisah, di ayat ini dan di Kis 22:3. Kelihatannya, dia adalah orang yang sama dengan Gamaliel sang Penatua yang disebutkan di sumber-sumber lain selain Alkitab. Gamaliel adalah cucu, atau mungkin anak, dari Hilel sang Penatua, orang yang konon memperkenalkan cara berpikir yang lebih terbuka di kalangan orang Farisi. Karena Gamaliel sangat dihormati, dia kemungkinan adalah orang pertama yang diberi gelar kehormatan ”Raban”. Dia mengajar banyak anak orang Farisi, termasuk Saul yang berasal dari Tarsus. Jadi, dia punya pengaruh yang besar di kalangan orang Yahudi pada zamannya. (Kis 22:3; 23:6; 26:4, 5; Gal 1:13, 14) Dia sering menafsirkan hukum Taurat dan tradisi dengan cara yang tidak terlalu kaku. Misalnya, dia kelihatannya membuat hukum untuk melindungi para istri dari suami mereka yang kelakuannya buruk dan para janda dari anak mereka yang kelakuannya buruk. Konon, dia juga pernah mengatakan bahwa orang miskin yang bukan Yahudi seharusnya punya hak yang sama dengan orang Yahudi dalam mengambil sisa panen. Sikap Gamaliel yang toleran terlihat dari cara dia memperlakukan Petrus dan para rasul lainnya. (Kis 5:35-39) Tapi, catatan para rabi menunjukkan bahwa Gamaliel lebih mementingkan tradisi para rabi dibandingkan Kitab Suci. Jadi secara keseluruhan, ajarannya mirip dengan ajaran para rabi pendahulunya dan para pemimpin agama pada zamannya.​—Mat 15:3-9; 2Tim 3:16, 17; lihat ”Farisi”; ”Sanhedrin” di Daftar Istilah.

dicambuk: Atau ”dipukuli”. Kelihatannya, ini memaksudkan hukuman berupa ”39 pukulan” dalam masyarakat Yahudi saat itu.​—2Kor 11:24; Ul 25:2, 3.

dari rumah ke rumah: Dari ungkapan Yunani katʼ oikon (lit.: ”menurut rumah”). Beberapa ahli bahasa dan komentator Alkitab mengatakan bahwa kata Yunani kata punya arti ”setiap; masing-masing” dan menunjukkan bahwa sesuatu digunakan satu per satu. Misalnya, seorang ahli bahasa mengatakan bahwa katʼ oikon memaksudkan ”tempat-tempat yang dianggap berurutan, satu per satu . . . atau dari rumah ke rumah”. (A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, Edisi Ketiga) Buku referensi lain mengatakan bahwa kata memaksudkan ”masing-masing rumah (Kisah 2:46; 5:42: . . . rumah ke rumah/di [setiap] rumah . . . )” (Exegetical Dictionary of the New Testament, diedit oleh Horst Balz dan Gerhard Schneider) Pakar Alkitab R.C.H. Lenski berkomentar, ”Para rasul sama sekali tidak pernah berhenti melakukan tugas suci mereka. ’Setiap hari’ mereka terus melakukan itu dengan terbuka ’di Bait’, di mana mereka bisa dilihat dan didengar oleh Sanhedrin dan polisi Bait, dan, tentu saja juga κατ’ οἴκον, ’dari rumah ke rumah’, yang tidak sekadar memaksudkan ’di rumah’.” (The Interpretation of the Acts of the Apostles, 1961) Komentar mereka menunjukkan bahwa para murid memang mengabar dari rumah ke rumah. Kata Yunani kata juga digunakan dengan makna yang mirip di Luk 8:1. Ayat itu mengatakan bahwa Yesus mengabar ”dari kota ke kota dan dari desa ke desa”. Pengabaran dengan cara menemui orang langsung di rumah mereka terbukti sangat berhasil.​—Kis 6:7; bandingkan Kis 4:16, 17; 5:28.

memberitakan kabar baik: Dari kata Yunani euaggelizomai, yang berkaitan dengan kata euaggelion, yang artinya ”kabar baik”. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, ungkapan ”kabar baik” khususnya berhubungan dengan Kerajaan Allah, yaitu topik utama yang sering Yesus beritakan dan ajarkan, dan juga dengan keselamatan yang bisa didapatkan seseorang jika dia beriman pada Yesus Kristus. Dalam buku Kisah, kata euaggelizomai digunakan berulang kali karena pemberitaan kabar baik memang sering dibahas dalam buku ini.​—Kis 8:4, 12, 25, 35, 40; 10:36; 11:20; 13:32; 14:7, 15, 21; 15:35; 16:10; 17:18; lihat keterangan tambahan Mat 4:23; 24:14.

kabar baik: Dari kata Yunani euaggelion, gabungan dari kata eu, yang artinya ”baik”, dan aggelos, yang artinya ”pembawa kabar; orang yang memberitakan (mengumumkan)”. (Lihat Daftar Istilah.) Kata ini diterjemahkan menjadi ”injil” di beberapa Alkitab bahasa Indonesia. Ungkapan yang berkaitan dengan kata ini, yang diterjemahkan menjadi ”penginjil” (Yunani, euaggelistes) berarti ”pemberita kabar baik”.​—Kis 21:8; Ef 4:1, ctk.; 2Tim 4:5, ctk.

kabar baik: Pemunculan pertama kata Yunani euaggelion, yang diterjemahkan ”injil” dalam beberapa Alkitab bahasa Indonesia. Kata Yunani yang berkaitan, euaggelistes, yang diterjemahkan ”penginjil”, berarti ”pemberita kabar baik”.​—Kis 21:8; Ef 4:11, ctk.; 2Tim 4:5, ctk.

Media

Manuskrip Kitab-Kitab Yunani Kristen Berbahan Perkamen
Manuskrip Kitab-Kitab Yunani Kristen Berbahan Perkamen

Potongan manuskrip yang terbuat dari perkamen (kulit binatang) ini berisi Kis 5:3-21 dan dinamai Uncial 0189. Potongan ini tadinya adalah bagian dari sebuah kodeks yang berisi buku Kisah. Sisi depannya (kiri) berisi Kis 5:3-12, dan sisi belakangnya (kanan) berisi Kis 5:12-21. Menurut beberapa pakar, manuskrip ini berasal dari akhir abad kedua M atau awal abad ketiga M. Tapi, ada juga yang beranggapan bahwa manuskrip ini berasal dari abad ketiga atau keempat M. Ada potongan-potongan manuskrip dari papirus yang usianya lebih tua dari manuskrip ini. Tapi, di antara semua manuskrip Kitab-Kitab Yunani Kristen berbahan perkamen yang telah ditemukan, manuskrip ini adalah salah satu yang paling tua. Sekarang, manuskrip ini ditaruh di Staatliche Museen di Berlin, Jerman.

Serambi Salomo
Serambi Salomo

Animasi 3-D pada video ini menunjukkan seperti apa kira-kira Serambi Salomo dulu. Letaknya di sebelah timur dari halaman luar bait Yerusalem pada abad pertama. Serambi Salomo adalah jalan luas yang di bagian atasnya ada penutup. Nama lokasi ini disebutkan tiga kali di Alkitab. Yohanes menulis bahwa suatu hari, ketika Yesus berjalan melewati serambi ini, orang Yahudi mengerumuninya untuk bertanya apakah dia memang Kristus. (Yoh 10:22-24) Belakangan, banyak orang berkumpul di Serambi Salomo untuk mendengarkan penjelasan Petrus, karena mereka kagum melihat Petrus menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir. (Kis 3:1-7, 11) Di tempat ini juga orang Kristen abad pertama berkumpul bersama di depan umum.​—Kis 5:12, 13; lihat ”Serambi Salomo” di Daftar Istilah.

Mengabar dari Rumah ke Rumah
Mengabar dari Rumah ke Rumah

Setelah Pentakosta 33 M, murid-murid Yesus terus mengunjungi rumah orang-orang untuk memberitakan kabar baik. Walaupun mereka diperintahkan untuk ”berhenti berbicara”, Alkitab mengatakan bahwa ”setiap hari, di bait dan dari rumah ke rumah, mereka tanpa henti mengajar dan memberitakan kabar baik tentang Kristus, yaitu Yesus”. (Kis 5:40-42) Sekitar tahun 56 M, Rasul Paulus memberi tahu para penatua di Efesus, ”Aku tidak menahan diri untuk . . . mengajar kalian di depan umum dan dari rumah ke rumah.” (Kis 20:20) Dulunya, para penatua itu belum menjadi murid Yesus, jadi Paulus mengabar kepada mereka agar mereka tahu ”tentang pertobatan kepada Allah dan iman kepada Tuan kita Yesus”. (Kis 20:21) Waktu Paulus bertemu dengan orang-orang yang berhati tulus, dia pasti kembali mengunjungi rumah mereka untuk mengajarkan lebih banyak hal. Dan setelah orang-orang itu menjadi murid Yesus, Paulus pasti berkunjung untuk memperkuat iman mereka.​—Lihat keterangan tambahan Kis 5:42; 20:20.