Kisah Para Rasul 15:1-41

15  Ada orang-orang yang datang dari Yudea dan mulai mengajar saudara-saudara, ”Kalau kalian tidak disunat menurut Hukum Musa,+ kalian tidak bisa diselamatkan.”  Tapi setelah perselisihan yang cukup besar, dan perdebatan antara mereka dengan Paulus dan Barnabas, diaturlah agar Paulus, Barnabas, dan beberapa saudara lain pergi kepada para rasul dan para penatua di Yerusalem+ untuk menanyakan masalah ini.  Setelah diantar sampai sebagian perjalanan oleh sidang jemaat, mereka melanjutkan perjalanan melalui Fenisia+ dan Samaria. Di sana, mereka menceritakan dengan terperinci bagaimana orang-orang dari bangsa lain berbalik menyembah Allah. Mendengar itu, semua saudara bersukacita.  Setibanya di Yerusalem, mereka disambut oleh sidang jemaat, para rasul, dan para penatua, dan mereka menceritakan banyak hal yang telah Allah lakukan melalui mereka.+  Tapi sebagian orang dari sekte Farisi, yang sudah menjadi percaya, berdiri dan berkata, ”Mereka perlu disunat dan diperintahkan untuk menjalankan Hukum Musa.”+  Maka para rasul dan para penatua berkumpul untuk membahas masalah ini.  Setelah pembahasan yang panjang dan sengit, Petrus berdiri dan berkata, ”Saudara-saudara, kalian tahu betul bahwa sejak awal Allah memilih saya dari antara kita, supaya orang-orang dari bangsa lain mendengar firman tentang kabar baik dan menjadi percaya.+  Dan Allah, yang tahu isi hati manusia,+ bersaksi dengan memberi mereka kuasa kudus,+ seperti yang juga Dia berikan kepada kita.  Dia sama sekali tidak membedakan kita dan mereka.+ Dia malah memurnikan hati mereka karena mereka beriman.+ 10  Jadi kenapa kalian sekarang menguji Allah dengan memberi murid-murid itu beban,+ yang tidak sanggup ditanggung oleh kita dan leluhur kita?+ 11  Sebaliknya, kita beriman bahwa kita diselamatkan melalui kebaikan hati yang luar biasa* dari Tuan Yesus,+ sama seperti mereka.”+ 12  Mendengar itu, mereka semua terdiam, dan mereka mulai mendengarkan Barnabas dan Paulus menceritakan banyak mukjizat* dan keajaiban yang telah Allah lakukan melalui mereka di antara bangsa lain. 13  Setelah mereka selesai berbicara, Yakobus+ berkata, ”Saudara-saudara, dengarkan saya.+ 14  Simeon+ sudah menceritakan dengan lengkap bagaimana Allah pertama kali mengarahkan perhatian-Nya kepada bangsa lain, untuk mengambil dari antara mereka suatu umat bagi nama-Nya.+ 15  Ini sesuai dengan kata-kata dalam Tulisan Para Nabi, yaitu, 16  ’Setelah ini, Aku akan kembali dan membangun lagi kemah Daud yang runtuh; puing-puingnya akan Kuperbaiki dan Kudirikan lagi seperti dulu, 17  supaya orang-orang yang tersisa bisa sungguh-sungguh mencari Yehuwa, bersama orang-orang dari semua bangsa, umat yang disebut dengan nama-Ku, kata Yehuwa, yang melakukan hal-hal ini,+ 18  hal-hal yang sudah Kutentukan sejak dulu.’+ 19  Jadi saya memutuskan, bukan untuk menyusahkan orang-orang dari bangsa lain yang ingin menyembah Allah,+ 20  tapi untuk menulis kepada mereka supaya mereka menjauh dari hal-hal yang tercemar oleh berhala,+ dari perbuatan cabul,+ dari daging binatang yang dicekik, dan dari darah.+ 21  Sejak zaman dulu, ada yang memberitakan tentang Musa di setiap kota, karena tulisannya dibacakan di rumah-rumah ibadah* setiap hari sabat.”+ 22  Lalu para rasul dan para penatua, bersama seluruh sidang jemaat, memutuskan untuk mengutus saudara-saudara yang dipilih dari antara mereka ke Antiokhia, bersama Paulus dan Barnabas. Mereka mengutus Yudas yang disebut Barsabas dan Silas,+ yaitu orang-orang yang memimpin saudara-saudara. 23  Surat ini ditulis dan dikirim melalui mereka, ”Dari para rasul dan para penatua, saudara-saudara kalian, untuk saudara-saudara di Antiokhia,+ Siria, dan Kilikia, yang berasal dari bangsa lain: Salam! 24  Setelah mendengar bahwa dari antara kami, ada yang pergi kepada kalian dan mengatakan hal-hal yang menyusahkan kalian,+ dengan niat menghancurkan kalian, walaupun kami tidak memberi mereka petunjuk apa pun, 25  kami membuat keputusan dengan suara bulat untuk memilih dua saudara yang akan diutus kepada kalian, bersama Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, 26  yang telah menyerahkan hidup mereka demi nama Tuan kita Yesus Kristus.+ 27  Maka kami mengutus Yudas dan Silas, supaya mereka juga bisa menyampaikan hal ini secara langsung.+ 28  Kuasa kudus+ membantu kami menyimpulkan untuk tidak menambah beban kalian, selain hal-hal penting berikut ini: 29  Tetaplah menjauh dari hal-hal yang dipersembahkan kepada berhala,+ dari darah,+ dari daging binatang yang dicekik,+ dan dari perbuatan cabul.+ Kalau kalian benar-benar menjaga diri kalian dari hal-hal ini, keadaan kalian akan baik. Semoga sehat selalu!” 30  Saudara-saudara itu diutus dan berangkat ke Antiokhia, mengumpulkan semua murid di sana, dan menyerahkan surat itu kepada mereka. 31  Setelah membacanya, mereka bersukacita dan merasa dikuatkan. 32  Lalu Yudas dan Silas, yang adalah nabi-nabi, membantu dan menguatkan saudara-saudara dengan banyak perkataan.+ 33  Setelah keduanya menghabiskan cukup banyak waktu di sana, saudara-saudara mengucapkan selamat jalan, dan mereka berdua kembali kepada orang-orang yang mengutus mereka. 34  —— 35  Tapi Paulus dan Barnabas tetap tinggal di Antiokhia. Bersama banyak saudara lain, mereka mengajar dan memberitakan kabar baik tentang firman Yehuwa. 36  Setelah beberapa waktu, Paulus berkata kepada Barnabas, ”Mari kita kembali dan mengunjungi saudara-saudara di setiap kota, di mana kita sudah memberitakan firman Yehuwa, untuk melihat keadaan mereka.”+ 37  Barnabas ingin sekali mengajak Yohanes, yang disebut Markus,+ 38  sedangkan Paulus tidak mau membawa dia bersama mereka, karena dia pernah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak ikut bekerja bersama mereka.+ 39  Maka terjadilah kemarahan yang sengit di antara mereka, sehingga mereka berpisah. Barnabas+ membawa Markus dan berlayar ke Siprus, 40  sedangkan Paulus memilih Silas, lalu berangkat setelah saudara-saudara memercayakan dia kepada Yehuwa, yang memiliki kebaikan hati yang luar biasa.*+ 41  Dia pergi ke Siria dan Kilikia dan menguatkan sidang-sidang jemaat di sana.

Catatan Kaki

Lit.: ”tanda”.
Lit.: ”sinagoga”.

Keterangan Tambahan

pemimpin: Atau ”tua-tua”. Lit.: ”pria-pria yang lebih tua”. Di Alkitab, kata Yunani presbyteros terutama memaksudkan orang-orang yang punya wewenang atau tanggung jawab di dalam suatu komunitas atau di bangsa tertentu. Kata itu kadang memaksudkan orang yang usianya memang lebih tua atau lansia (misalnya di Luk 15:25; Kis 2:17), tapi tidak selalu begitu. Di sini, yang dimaksud adalah para pemimpin bangsa Yahudi, yang sering disebutkan bersama para imam kepala dan para ahli Taurat. Para anggota Sanhedrin berasal dari ketiga kelompok itu.​—Mat 21:23; 26:3, 47, 57; 27:1, 41; 28:12; lihat ”Tua-tua; Penatua” di Daftar Istilah.

para penatua: Atau ”tua-tua”. Lit.: ”pria-pria yang lebih tua”. Di sini, kata Yunani presbyteros memaksudkan pria-pria yang punya wewenang atau tanggung jawab tertentu di sidang Kristen pada abad pertama. Di ayat ini, para penatua di Yerusalem disebutkan bersama para rasul. Paulus, Barnabas, dan beberapa saudara dari Antiokhia Siria pergi menemui mereka untuk meluruskan masalah sunat. Di Israel dulu, ada tua-tua yang diberi tanggung jawab untuk memimpin dan mengatur seluruh bangsa itu. Demikian juga, para penatua di Yerusalem dan para rasul diberi tanggung jawab untuk mengatur semua sidang Kristen pada abad pertama, dan mereka menjadi badan pimpinan. Ini menunjukkan bahwa jumlah anggota badan pimpinan, yang awalnya hanya terdiri dari 12 rasul, sudah bertambah.​—Kis 1:21, 22, 26; lihat keterangan tambahan Mat 16:21; Kis 11:30.

masalah: Atau ”perbantahan”. Dari kata Yunani zetema, yang biasanya memaksudkan sebuah pertanyaan yang cenderung menimbulkan perdebatan atau memaksudkan sebuah masalah tertentu yang sedang diperdebatkan. Kata zetema berhubungan dengan kata Yunani zeteo, yang berarti ”mencari”.​—Lihat keterangan tambahan Kis 15:7.

pembahasan yang panjang dan sengit: Atau ”perbantahan”. Kata Yunani yang digunakan di sini berkaitan dengan kata kerja yang berarti ”mencari” (zeteo) dan memaksudkan ”proses mencari; proses mengajukan pertanyaan”. (Kingdom Interlinear) Digunakannya kata ini menunjukkan bahwa para rasul dan penatua berupaya mencari penyelesaian masalahnya dengan mengajukan berbagai pertanyaan, memeriksa masalahnya dengan teliti, dan dengan terus terang mengemukakan pendapat mereka yang berbeda-beda.

para penatua: Atau ”tua-tua”. Lit.: ”pria-pria yang lebih tua”. Di Alkitab, kata Yunani presbyteros terutama memaksudkan orang-orang yang punya wewenang atau tanggung jawab di dalam suatu komunitas atau di bangsa tertentu. Kadang, kata itu memaksudkan orang yang usianya memang lebih tua atau lansia. (Lihat keterangan tambahan Mat 16:21.) Di Israel zaman dulu, para tua-tua ditugaskan untuk memimpin dan mengatur penduduk suatu kota (Ul 25:7-9; Yos 20:4; Rut 4:1-12) atau seluruh bangsa itu (Hak 21:16; 1Sam 4:3; 8:4; 1Raj 20:7). Di Kis 11:30 ini, kata presbyteros untuk pertama kalinya dipakai untuk memaksudkan penatua sidang Kristen. Sama seperti di Israel dulu, pria-pria ini diberi tanggung jawab untuk mengawasi jemaat dan memberikan pengarahan. Di ayat ini, para penatua di Yudea bertugas menerima bantuan yang dikirimkan, dan mereka jugalah yang mengatur pembagiannya ke sidang-sidang.

Bertobatlah: Kata Yunaninya bisa diterjemahkan menjadi ”berubah pikiran” dan maknanya adalah mengubah cara berpikir, sikap, atau niat. Di konteks ini, ’bertobat’ berarti membuat perubahan untuk menyenangkan Allah dan bersahabat dengan-Nya.​—Lihat keterangan tambahan Mat 3:8, 11 dan ”Tobat” di Daftar Istilah.

berbalik menyembah Allah: Kata Yunani yang dipakai di sini, epistrofe, berasal dari kata kerja yang berarti ”kembali; berbalik”. (Yoh 12:40; 21:20; Kis 15:36) Kalau digunakan dalam konteks ibadah, kata itu bisa berarti berpaling kepada atau kembali kepada Allah yang benar dan bisa juga berarti berpaling dari berhala dan dewa-dewi. (Kata kerja itu dipakai di Kis 3:19; 14:15; 26:20; 2Kor 3:16.) Di 1Tes 1:9, kata kerja itu digunakan dalam kata-kata ”bagaimana kalian meninggalkan berhala-berhala kalian untuk menjadi budak bagi Allah”. Sebelum berbalik untuk menyembah Allah, seseorang perlu bertobat.​—Lihat keterangan tambahan Mat 3:2, 8; Kis 3:19; 26:20.

bertobat: Kata Yunani yang digunakan di sini pada dasarnya berarti ”mengubah pikiran” dan menunjukkan perubahan cara berpikir, sikap, atau niat. Di ayat ini, perintah untuk ”bertobat” dihubungkan dengan tindakan berbalik kepada Allah. Jadi pertobatan di sini berkaitan dengan hubungan seseorang dengan Allah. Orang yang ingin benar-benar bertobat harus melakukan hal-hal yang membuktikan pertobatan itu. Dengan kata lain, tindakannya harus menunjukkan dengan jelas bahwa dia sudah benar-benar mengubah cara berpikir atau sikapnya.​—Lihat keterangan tambahan Mat 3:2, 8; Luk 3:8 dan ”Tobat” di Daftar Istilah.

Bertobatlah, dan berbaliklah: Kata Yunani metanoeo yang digunakan di sini bisa diterjemahkan menjadi ”berubah pikiran”, dan maknanya adalah mengubah cara berpikir, sikap, atau niat. Di ayat ini, pertobatan berhubungan dengan keinginan seseorang untuk memperbaiki hubungannya dengan Allah. Orang yang benar-benar bertobat sangat menyesali kesalahannya dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. (2Kor 7:10, 11; lihat keterangan tambahan Mat 3:2, 8.) Orang yang benar-benar bertobat juga akan ’berbalik’. Maksudnya, dia akan meninggalkan jalan hidup yang tidak benar lalu berupaya untuk terus menyenangkan Allah. Dalam bahasa Ibrani maupun Yunani, kata untuk ”berbalik” (Ibrani, shuv; Yunani, strefo; epistrefo) punya arti ”kembali; berbalik arah” dalam arti sungguhan, maksudnya, pergi ke tempat sebelumnya. (Kej 50:14; Kis 15:36) Jika kata itu digunakan dalam arti kiasan yang positif, artinya adalah kembali kepada Allah dan meninggalkan perbuatan yang tidak benar.​—1Raj 8:33; Yeh 33:11; lihat keterangan tambahan Kis 15:3; 26:20.

buah yang membuktikan pertobatan: Bukti dan tindakan yang akan menunjukkan bahwa para pendengar Yohanes sudah mengubah pikiran atau sikap mereka.​—Luk 3:8; Kis 26:20; lihat keterangan tambahan Mat 3:2, 11 dan ”Tobat” di Daftar Istilah.

saya adalah orang Farisi: Pada peristiwa ini, sebagian dari orang-orang yang mendengarkan Paulus mengenal dia. (Kis 22:5) Sewaktu Paulus mengatakan bahwa dia adalah keturunan orang Farisi, mereka mengerti bahwa Paulus hanya sedang menunjukkan bahwa latar belakangnya sama dengan mereka. Mereka paham bahwa Paulus tidak sedang berupaya mengelabui mereka, karena orang-orang Farisi di Sanhedrin tahu bahwa Paulus telah menjadi orang Kristen yang bersemangat. Tapi di sini, kelihatannya ada alasan khusus yang membuat Paulus mengatakan bahwa dia adalah orang Farisi. Orang Farisi percaya akan kebangkitan, sedangkan orang Saduki tidak. Jadi, Paulus menunjukkan kepada orang-orang Farisi yang hadir di situ bahwa dia punya persamaan dengan mereka. Kelihatannya, dia berharap bahwa dengan mengangkat topik yang kontroversial ini, sebagian anggota Sanhedrin akan berpihak padanya, dan cara itu ternyata berhasil. (Kis 23:7-9) Belakangan, waktu Paulus membela dirinya di hadapan Raja Agripa, dia juga mengatakan bahwa dia pernah hidup sebagai orang Farisi. (Kis 26:5) Dan waktu menulis surat dari Roma kepada orang-orang Kristen di Filipi, Paulus kembali menyebutkan tentang latar belakangnya itu. (Flp 3:5) Yang menarik, di Kis 15:5, sebagian orang Kristen yang tadinya adalah orang Farisi juga tetap disebut ”orang dari sekte Farisi”.​—Lihat keterangan tambahan Kis 15:5.

orang dari sekte Farisi: Kelihatannya, bahkan setelah menjadi Kristen, orang-orang ini kadang masih dikaitkan dengan latar belakang mereka sebagai penganut sekte Farisi.​—Bandingkan keterangan tambahan Kis 23:6.

pembahasan yang panjang dan sengit: Atau ”perbantahan”. Kata Yunani yang digunakan di sini berkaitan dengan kata kerja yang berarti ”mencari” (zeteo) dan memaksudkan ”proses mencari; proses mengajukan pertanyaan”. (Kingdom Interlinear) Digunakannya kata ini menunjukkan bahwa para rasul dan penatua berupaya mencari penyelesaian masalahnya dengan mengajukan berbagai pertanyaan, memeriksa masalahnya dengan teliti, dan dengan terus terang mengemukakan pendapat mereka yang berbeda-beda.

keajaiban: Atau ”pertanda”. Dari kata Yunani teras. Di Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ini sering disebutkan bersama dengan kata semeion (”mukjizat; tanda”). Keduanya digunakan dalam bentuk jamak. (Mat 24:24; Yoh 4:48; Kis 7:36; 14:3; 15:12; 2Kor 12:12) Kata teras memaksudkan apa pun yang membuat seseorang merasa kagum atau takjub. Kadang, dalam beberapa ayat, kata ini jelas memaksudkan pertanda tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Di ayat-ayat seperti itu, kata ”pertanda” akan dimasukkan ke dalam keterangan tambahannya.

keajaiban: Atau ”pertanda”.​—Lihat keterangan tambahan Kis 2:19.

Yakobus: Adik tiri Yesus ini kelihatannya sama dengan Yakobus yang disebutkan di Kis 12:17 (lihat keterangan tambahannya) dan Gal 1:19. Dialah penulis buku Yakobus di Alkitab.​—Yak 1:1.

Yakobus: Kemungkinan besar, yang dimaksud adalah Yakobus adik tiri Yesus. Usianya mungkin paling dekat dengan usia Yesus, karena namanya selalu disebutkan pertama di antara keempat adik laki-laki Yesus: Yakobus, Yusuf, Simon, dan Yudas. (Mat 13:55; Mrk 6:3; Yoh 7:5) Yakobus menyaksikan apa yang terjadi pada Pentakosta 33 M, saat ribuan orang Yahudi, yang datang dari berbagai negeri, menerima kabar baik dan dibaptis. (Kis 1:14; 2:1, 41) Di ayat ini, Petrus mengatakan kepada para murid, ”Beri tahu Yakobus.” Ini menunjukkan bahwa Yakobus punya peranan yang penting dalam sidang di Yerusalem. Kelihatannya, dialah Yakobus yang disebutkan di Kis 15:13; 21:18; 1Kor 15:7; Gal 1:19 (di ayat ini, dia disebut ”adik Tuan kita”); 2:9, 12. Dia juga adalah penulis buku Yakobus di Alkitab.​—Yak 1:1; Yud 1.

Yakobus: Kemungkinan besar memaksudkan adik tiri Yesus dan Yakobus yang disebutkan di Kis 12:17. (Lihat keterangan tambahan Mat 13:55; Kis 12:17.) Kelihatannya, waktu masalah sunat dibahas oleh ”para rasul dan para penatua di Yerusalem”, Yakobus-lah yang memimpin pembahasan itu. (Kis 15:1, 2) Belakangan, sewaktu Paulus mengatakan bahwa Yakobus, Kefas (Petrus), dan Yohanes adalah ”orang-orang yang dianggap sebagai pilar” sidang di Yerusalem, dia bisa jadi sedang berbicara tentang pembahasan itu.​—Gal 2:1-9.

Simeon: Maksudnya, Simon Petrus. Di Alkitab, ada dua bentuk Yunani dari nama ini, yaitu Simeon (Symeon) dan Simon, yang dipakai untuk memaksudkan Simon Petrus. Di ayat ini, bentuk Yunani yang dipakai adalah Symeon, dan itu sangat mirip dengan bentuk Ibraninya (Simeon). Jadi kemungkinan besar, dalam pertemuan itu, bahasa yang dipakai adalah bahasa Ibrani. Di Alkitab, Rasul Petrus hanya satu kali disebut dengan nama Yunani ”Simeon”.​—Lihat keterangan tambahan Mat 10:2.

suatu umat bagi nama-Nya: Bisa jadi merujuk pada ungkapan serupa yang beberapa kali dipakai di Kitab-Kitab Ibrani untuk menunjukkan bahwa Yehuwa telah memilih suatu umat, yaitu bangsa Israel jasmani, untuk menjadi milik-Nya yang istimewa. (Kel 19:5; Ul 7:6; 14:2; 26:18, 19) Belakangan, seperti yang disebutkan di ayat ini, Allah memilih suatu umat baru untuk menyandang nama-Nya. Mereka disebut ”Israel milik Allah”, atau Israel rohani, dan terdiri dari para murid dari berbagai bangsa, bukan hanya orang Yahudi. (Gal 6:16; Rm 11:25, 26a; Why 14:1) Mereka harus memuliakan nama Allah yang mereka sembah dan memberitakan tentang Dia. (1Ptr 2:9, 10) Sama seperti bangsa Israel jasmani dulu, Israel rohani adalah umat yang Yehuwa sebut sebagai ”umat yang Kubentuk bagi diri-Ku supaya mereka menyatakan pujian bagi-Ku”. (Yes 43:21) Dan memang, orang Kristen pada abad pertama dengan berani memberi tahu orang-orang bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang sejati dan bahwa semua dewa-dewi adalah allah palsu.​—1Tes 1:9.

Simon, yang disebut Petrus: Di Alkitab, Petrus disebut dengan lima nama: (1) ”Simeon”, dari nama Yunani Symeon, yang sangat mirip dengan bentuk Ibraninya (Simeon); (2) nama Yunani ”Simon” (Simeon dan Simon berasal dari kata Ibrani yang artinya ”mendengar; mendengarkan”); (3) ”Petrus” (nama Yunani yang artinya ”Sebuah Batu” dan hanya dia yang punya nama ini di Alkitab); (4) ”Kefas”, bentuk Semitik dari nama Petrus (mungkin berkaitan dengan kata Ibrani kefim [gunung batu] yang ada di Ayb 30:6; Yer 4:29); dan (5) gabungannya, ”Simon Petrus”.​—Kis 15:14; Yoh 1:42; Mat 16:16.

kata-kata dalam Tulisan Para Nabi: Apa yang disampaikan oleh Simeon, atau Simon Petrus (Kis 15:7-11), dan bukti-bukti yang diceritakan oleh Barnabas dan Paulus (Kis 15:12) mungkin mengingatkan Yakobus pada ayat-ayat yang berkaitan dengan topik yang sedang mereka bahas. (Yoh 14:26) Yakobus mengatakan, ”Ini sesuai dengan kata-kata dalam Tulisan Para Nabi.” Lalu, dia mengutip Am 9:11, 12. Buku Amos termasuk dalam bagian yang disebut ”Tulisan Para Nabi” di Kitab-Kitab Ibrani.​—Mat 22:40; Kis 15:16-18; lihat keterangan tambahan Luk 24:44.

dalam Hukum Musa, Tulisan Para Nabi, dan Mazmur: Kelihatannya, Yesus mengelompokkan Kitab-Kitab Ibrani menurut kebiasaan orang Yahudi di zamannya. ”Hukum Musa” (Ibrani, Tohrah) memaksudkan buku-buku Alkitab dari Kejadian sampai Ulangan. ”Tulisan Para Nabi” (Ibrani, Neviim) memaksudkan buku-buku nubuat di Kitab-Kitab Ibrani, termasuk yang disebut Nabi-Nabi yang Terdahulu (dari Yosua sampai Raja-Raja). ”Mazmur” memaksudkan buku-buku lainnya dalam Kitab-Kitab Ibrani yang juga disebut Tulisan-Tulisan (Ibrani, Kethuvim). Sebutan ”Mazmur” digunakan karena buku itu adalah buku pertama dalam kelompok ini. Orang Yahudi menyebut Kitab-Kitab Ibrani dengan istilah ”Tanakh”, yang adalah gabungan dari huruf pertama ketiga kelompok tersebut (TaNaKh). Karena Yesus menyebutkan tiga kelompok itu, bisa disimpulkan bahwa kanon Kitab-Kitab Ibrani sudah selesai disusun dan diteguhkan sewaktu dia hidup di bumi, dan dia setuju dengan kanon itu.

kemah Daud: Atau ”pondok Daud; rumah Daud”. Yehuwa berjanji kepada Daud bahwa kerajaannya ”akan bertahan selamanya”. (2Sam 7:12-16) ”Kemah Daud”, yaitu dinasti kerajaannya, runtuh saat Raja Zedekia tidak lagi memerintah. (Yeh 21:27) Sejak saat itu, tidak ada lagi raja keturunan Daud yang ”duduk di takhta Yehuwa” di Yerusalem. (1Taw 29:23) Tapi, Yehuwa akan mendirikan kembali kemah Daud dan melantik Yesus, yang adalah keturunan Daud, sebagai Raja untuk selamanya. (Kis 2:29-36) Amos sudah menubuatkan bahwa kemah, atau pondok, Daud akan dibangun kembali, maksudnya, keturunan Daud akan kembali menjadi raja. (Am 9:11, 12; ctk.) Yakobus menunjukkan bahwa hal itu mencakup dikumpulkannya murid-murid Yesus dari antara orang Yahudi maupun bangsa lain. Mereka akan ikut memerintah bersama Yesus.

supaya orang-orang yang tersisa bisa sungguh-sungguh mencari Yehuwa: Seperti yang disebutkan di keterangan tambahan Kis 15:15, di sini Yakobus mengutip kata-kata di Am 9:11, 12. Tapi, beberapa bagian dalam kutipan ini agak berbeda dengan teks Ibrani Am 9:11, 12 yang masih ada sekarang. Ada yang beranggapan bahwa kutipan ini mungkin berbeda karena Yakobus mengutip dari Septuaginta, yaitu terjemahan bahasa Yunani dari Kitab-Kitab Ibrani. Tapi, waktu Yakobus menyebut nama Petrus, dia menggunakan bentuk Yunani yang sangat mirip dengan bentuk Ibrani nama itu. Itu menunjukkan bahwa kemungkinan besar, dalam pertemuan itu, bahasa yang dipakai adalah bahasa Ibrani. (Lihat keterangan tambahan Kis 15:14.) Kalau pendapat itu memang benar, ada kemungkinan bahwa Yakobus mengutip kata-kata Amos dalam bahasa Ibrani tapi Lukas mencatat kutipannya dengan menggunakan kata-kata dari Septuaginta. Sewaktu mengutip Kitab-Kitab Ibrani dalam tulisan mereka, Lukas, Yakobus, dan beberapa penulis Alkitab lainnya memang beberapa kali mengutip dari terjemahan Septuaginta. Kata-kata dalam beberapa ayat yang menggunakan kutipan dari Septuaginta memang sedikit berbeda dari teks Ibrani yang masih ada sekarang. Tapi, Yehuwa mengizinkan para penulis Alkitab untuk memakai terjemahan itu, dan dengan demikian, kutipan yang mereka gunakan itu pun menjadi bagian dari Kitab Suci yang berasal dari Allah. (2Tim 3:16) Yang menarik, dalam terjemahan Septuaginta, Am 9:12 berisi kata-kata ”orang-orang yang tersisa”. Tapi, dalam manuskrip-manuskrip Ibrani yang ada sekarang, bunyi bagian itu adalah ”yang tersisa dari Edom”. Ada yang berpendapat bahwa perbedaan itu disebabkan karena dalam bahasa Ibrani kuno, kata untuk ”orang” terlihat sangat mirip dengan kata untuk ”Edom”. Dalam bahasa Ibrani, kata untuk ”mencari” dan kata untuk ”merebut” juga sangat mirip. Menurut beberapa pakar, Am 9:12 dalam terjemahan Septuaginta mungkin dibuat berdasarkan teks Ibrani kuno yang berbeda dari teks Ibrani yang masih ada sekarang. Tapi, tidak ada yang tahu pasti apakah perkiraan itu benar. Yang jelas, dalam Septuaginta maupun teks Masoret Ibrani, inti dari kata-kata Yakobus tetap sama, yaitu bahwa Amos menubuatkan bahwa orang-orang dari semua bangsa akan disebut dengan nama Yehuwa.

Yehuwa: Di Kis 15:14, Yakobus mengatakan bahwa Simeon menceritakan tentang ”bagaimana Allah . . . mengarahkan perhatian-Nya kepada bangsa lain”, dan di ayat 19, Yakobus menyebut tentang ”orang-orang dari bangsa lain yang ingin menyembah Allah”. Kata-kata Yakobus di Kis 15:17 ini adalah kutipan dari Am 9:11, 12. Dalam teks asli Ibrani ayat itu, nama Allah digunakan satu kali, yaitu di bagian ”kata Yehuwa”. Tapi, dalam kutipan di Kis 15:17 ini, kata Yunani Kyrios (Tuhan) muncul dua kali, dan keduanya memaksudkan Yehuwa. Jadi, nama Yehuwa digunakan sebanyak dua kali di ayat ini karena beberapa alasan yang kuat, yaitu: konteks ayat ini, digunakannya nama Yehuwa dalam kata-kata Amos, dan penggunaan kata Kyrios dalam Septuaginta dan dalam ayat-ayat lain di Kitab-Kitab Yunani Kristen.​—Lihat Lamp. C1 dan pengantar Lamp. C3; Kis 15:17.

bersama orang-orang dari semua bangsa: Maksudnya, orang dari bangsa lain, atau orang bukan Yahudi. Pada zaman Israel dulu, orang dari bangsa lain yang mau disunat tidak lagi dianggap sebagai orang asing. Dia akan ”dianggap seperti orang Israel asli”, atau dengan kata lain, orang Yahudi. (Kel 12:48, 49) Pada zaman Ester, banyak orang dari bangsa lain ”menyatakan dirinya orang Yahudi”. (Est 8:17) Menarik, dalam terjemahan Septuaginta, Est 8:17 mengatakan bahwa orang-orang dari bangsa lain itu ”disunat, dan menjadi orang Yahudi”. Nubuat di Am 9:11, 12, yang dikutip di sini, mengatakan bahwa ”orang-orang dari semua bangsa” (maksudnya, orang yang tidak disunat dari bangsa lain) akan bergabung dengan ”orang-orang yang tersisa” dari keturunan Israel (maksudnya, orang Yahudi dan orang yang sudah disunat untuk menjadi penganut agama Yahudi) dan menjadi ”umat yang disebut dengan nama-Ku [Yehuwa]”. Nubuat ini membuat para murid menyadari bahwa sunat bukanlah syarat bagi orang-orang dari bangsa lain untuk mendapat perkenan Allah.

umat yang disebut dengan nama-Ku: Atau ”umat yang menyandang nama-Ku”. Dalam Kitab-Kitab Ibrani, ungkapan seperti ini dipakai untuk bangsa Israel, dan itu menunjukkan bahwa mereka adalah umat Yehuwa. (Ul 28:10; 2Taw 7:14; Yes 43:7; 63:19; Dan 9:19) Yehuwa juga menaruh nama-Nya di Yerusalem, kota tempat bait berada. Dengan melakukan hal itu, Yehuwa menunjukkan bahwa Dia mengakui kota itu sebagai pusat dari ibadah yang Dia perkenan.​—2Raj 21:4, 7.

kata Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Am 9:12 yang dikutip di sini memuat nama Allah yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH).​—Lihat Lamp. C.

yang melakukan hal-hal ini, [ay. 18] hal-hal yang sudah Kutentukan sejak dulu: Menurut pendapat beberapa pakar lain, teks Yunaninya juga bisa diterjemahkan menjadi ”yang sudah membuat hal-hal ini [ay. 18] diketahui sejak dulu”.

Simeon: Maksudnya, Simon Petrus. Di Alkitab, ada dua bentuk Yunani dari nama ini, yaitu Simeon (Symeon) dan Simon, yang dipakai untuk memaksudkan Simon Petrus. Di ayat ini, bentuk Yunani yang dipakai adalah Symeon, dan itu sangat mirip dengan bentuk Ibraninya (Simeon). Jadi kemungkinan besar, dalam pertemuan itu, bahasa yang dipakai adalah bahasa Ibrani. Di Alkitab, Rasul Petrus hanya satu kali disebut dengan nama Yunani ”Simeon”.​—Lihat keterangan tambahan Mat 10:2.

kata-kata dalam Tulisan Para Nabi: Apa yang disampaikan oleh Simeon, atau Simon Petrus (Kis 15:7-11), dan bukti-bukti yang diceritakan oleh Barnabas dan Paulus (Kis 15:12) mungkin mengingatkan Yakobus pada ayat-ayat yang berkaitan dengan topik yang sedang mereka bahas. (Yoh 14:26) Yakobus mengatakan, ”Ini sesuai dengan kata-kata dalam Tulisan Para Nabi.” Lalu, dia mengutip Am 9:11, 12. Buku Amos termasuk dalam bagian yang disebut ”Tulisan Para Nabi” di Kitab-Kitab Ibrani.​—Mat 22:40; Kis 15:16-18; lihat keterangan tambahan Luk 24:44.

saya memutuskan: Atau ”saya berpendapat (menyimpulkan)”. Lit.: ”saya menghakimi”. Kata Yunani yang digunakan di sini adalah krino. Di ayat ini, kata itu tidak menunjukkan bahwa Yakobus, yang memimpin pertemuan tersebut, berupaya untuk memaksakan pendapatnya kepada yang lain. Tapi, Yakobus memberikan saran berdasarkan bukti-bukti yang baru mereka dengar dan ayat-ayat Kitab Suci yang berhubungan dengan masalah yang sedang mereka bahas. Sebuah kamus mengartikan kata krino di sini menjadi ”membuat keputusan setelah mempertimbangkan berbagai hal”. Jadi, kata itu digunakan di sini bukan untuk memaksudkan putusan pengadilan yang resmi, melainkan pendapat atau kesimpulan yang Yakobus dapatkan setelah mempertimbangkan ayat yang baru saja dia kutip.

perbuatan cabul: Dari kata Yunani porneia, yang memaksudkan perbuatan-perbuatan seksual yang dilarang dalam Alkitab. Itu mencakup perzinaan, pelacuran, hubungan seks antara dua orang di luar nikah, hubungan seks sesama jenis (homoseks), dan hubungan seks dengan binatang (bestialitas).​—Lihat Daftar Istilah.

daging binatang yang dicekik: Atau ”daging binatang yang dibunuh tanpa dikeluarkan darahnya”. Kelihatannya, ini juga mencakup binatang yang ditemukan dalam keadaan sudah mati atau binatang yang mati karena dilukai oleh binatang lain. Bangkai binatang-binatang itu tidak boleh dimakan karena masih ada darahnya.​—Kel 22:31; Im 17:15; Ul 14:21.

Taurat dan Tulisan Para Nabi dibacakan kepada hadirin: Pada abad pertama M, pembacaan seperti ini dilakukan pada ”setiap hari sabat” sebagai bagian dari ibadah di rumah ibadah Yahudi (sinagoga). (Kis 15:21) Salah satu bagian lain dari ibadah itu adalah diucapkannya Syema, atau pengakuan iman Yahudi. (Ul 6:4-9; 11:13-21) Sebutan Syema diambil dari ayat pertama yang mereka ucapkan: ”Israel, dengarkanlah [syema]: Yehuwa itu Allah kita; Yehuwa itu esa.” (Ul 6:4) Dalam teks asli Ibraninya, syema adalah kata pertama di ayat itu. Bagian terpenting dari ibadah di sinagoga adalah pembacaan Taurat, atau Pentateukh. Di banyak sinagoga, pembacaan Taurat diselesaikan dalam waktu satu tahun. Di beberapa sinagoga lainnya, pembacaan itu diselesaikan dalam waktu tiga tahun. Beberapa bagian dari Tulisan Para Nabi juga dibacakan dan dijelaskan. Setelah pembacaan selesai, biasanya ada khotbah yang disampaikan. Ayat di Kis 13:15 ini menunjukkan bahwa setelah pembacaan di sinagoga di Antiokhia Pisidia selesai, Paulus diminta untuk menyampaikan kata-kata yang bisa menguatkan hadirin.​—Lihat keterangan tambahan Luk 4:16.

Musa: Yakobus sedang berbicara tentang tulisan Musa. Tulisan Musa bukan hanya memaksudkan hukum Taurat, tapi juga mencakup semua catatan tentang cara Allah berurusan dengan umat-Nya dan juga hal-hal yang menunjukkan kehendak Allah pada saat Dia belum memberikan hukum Taurat. Misalnya, pandangan Allah tentang darah, perzinaan, dan penyembahan berhala sudah terlihat jelas dalam buku Kejadian. (Kej 9:3, 4; 20:2-9; 35:2, 4) Itu semua sebenarnya adalah prinsip-prinsip yang Yehuwa berikan, yang harus diikuti semua manusia, entah itu orang Yahudi ataupun bangsa lain. Keputusan yang dicatat di Kis 15:19, 20 tidak akan ”menyusahkan” orang Kristen dari bangsa lain, karena keputusan itu tidak mewajibkan mereka untuk mengikuti banyaknya peraturan dalam hukum Taurat. Di sisi lain, keputusan itu juga tetap merespek pandangan orang Kristen Yahudi, yang selama bertahun-tahun mendengar tulisan Musa . . . dibacakan di rumah-rumah ibadah setiap hari sabat. (Lihat keterangan tambahan Luk 4:16; Kis 13:15.) Dengan adanya keputusan ini, orang Kristen Yahudi dan orang Kristen dari bangsa lain bisa semakin bersatu.

dibacakan di rumah-rumah ibadah setiap hari sabat: Lihat keterangan tambahan Luk 4:16; Kis 13:15.

Taurat dan Tulisan Para Nabi dibacakan kepada hadirin: Pada abad pertama M, pembacaan seperti ini dilakukan pada ”setiap hari sabat” sebagai bagian dari ibadah di rumah ibadah Yahudi (sinagoga). (Kis 15:21) Salah satu bagian lain dari ibadah itu adalah diucapkannya Syema, atau pengakuan iman Yahudi. (Ul 6:4-9; 11:13-21) Sebutan Syema diambil dari ayat pertama yang mereka ucapkan: ”Israel, dengarkanlah [syema]: Yehuwa itu Allah kita; Yehuwa itu esa.” (Ul 6:4) Dalam teks asli Ibraninya, syema adalah kata pertama di ayat itu. Bagian terpenting dari ibadah di sinagoga adalah pembacaan Taurat, atau Pentateukh. Di banyak sinagoga, pembacaan Taurat diselesaikan dalam waktu satu tahun. Di beberapa sinagoga lainnya, pembacaan itu diselesaikan dalam waktu tiga tahun. Beberapa bagian dari Tulisan Para Nabi juga dibacakan dan dijelaskan. Setelah pembacaan selesai, biasanya ada khotbah yang disampaikan. Ayat di Kis 13:15 ini menunjukkan bahwa setelah pembacaan di sinagoga di Antiokhia Pisidia selesai, Paulus diminta untuk menyampaikan kata-kata yang bisa menguatkan hadirin.​—Lihat keterangan tambahan Luk 4:16.

berdiri untuk membaca: Menurut para pakar, ini adalah keterangan yang tertua tentang kegiatan di rumah ibadah zaman dulu. Dalam tradisi Yahudi, hadirin yang masuk ke situ pertama-tama berdoa sendiri-sendiri, lalu mereka mengucapkan kata-kata di Ul 6:4-9 dan 11:13-21. Setelah itu, mereka berdoa bersama, dan ada pembacaan sebuah bagian dari Pentateukh yang sudah dijadwalkan. Menurut Kis 15:21, pada abad pertama, pembacaan seperti itu dilakukan ”setiap hari sabat”. Acara berikutnya adalah yang disebutkan di ayat ini, yaitu tulisan para nabi dibacakan dan pelajarannya dijelaskan. Pembacanya biasanya berdiri, dan dialah yang memilih nubuat yang dibahas.​—Lihat keterangan tambahan Kis 13:15.

berdiri untuk membaca: Menurut para pakar, ini adalah keterangan yang tertua tentang kegiatan di rumah ibadah zaman dulu. Dalam tradisi Yahudi, hadirin yang masuk ke situ pertama-tama berdoa sendiri-sendiri, lalu mereka mengucapkan kata-kata di Ul 6:4-9 dan 11:13-21. Setelah itu, mereka berdoa bersama, dan ada pembacaan sebuah bagian dari Pentateukh yang sudah dijadwalkan. Menurut Kis 15:21, pada abad pertama, pembacaan seperti itu dilakukan ”setiap hari sabat”. Acara berikutnya adalah yang disebutkan di ayat ini, yaitu tulisan para nabi dibacakan dan pelajarannya dijelaskan. Pembacanya biasanya berdiri, dan dialah yang memilih nubuat yang dibahas.​—Lihat keterangan tambahan Kis 13:15.

para rasul dan para penatua: Lihat keterangan tambahan Kis 15:2.

para penatua: Atau ”tua-tua”. Lit.: ”pria-pria yang lebih tua”. Di sini, kata Yunani presbyteros memaksudkan pria-pria yang punya wewenang atau tanggung jawab tertentu di sidang Kristen pada abad pertama. Di ayat ini, para penatua di Yerusalem disebutkan bersama para rasul. Paulus, Barnabas, dan beberapa saudara dari Antiokhia Siria pergi menemui mereka untuk meluruskan masalah sunat. Di Israel dulu, ada tua-tua yang diberi tanggung jawab untuk memimpin dan mengatur seluruh bangsa itu. Demikian juga, para penatua di Yerusalem dan para rasul diberi tanggung jawab untuk mengatur semua sidang Kristen pada abad pertama, dan mereka menjadi badan pimpinan. Ini menunjukkan bahwa jumlah anggota badan pimpinan, yang awalnya hanya terdiri dari 12 rasul, sudah bertambah.​—Kis 1:21, 22, 26; lihat keterangan tambahan Mat 16:21; Kis 11:30.

Salam!: Kata Yunani khairo, yang sebenarnya berarti ”bersukacita”, digunakan di sini sebagai salam yang artinya ”semoga kalian ada dalam keadaan baik”. Ayat ini berisi bagian pembuka dari surat kepada sidang-sidang jemaat yang membahas tentang persoalan sunat. Di bagian pembuka itu, yang pertama disebutkan adalah penulis surat tersebut, lalu orang-orang yang dituju, kemudian salam pembukanya. Pada zaman dulu, seperti itulah urutan bagian pembuka dalam banyak surat. (Lihat keterangan tambahan Kis 23:26.) Di antara semua surat yang belakangan menjadi buku dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, hanya surat Yakobus yang menggunakan kata Yunani khairo sebagai salam pembuka, seperti yang digunakan dalam surat dari badan pimpinan ini. (Yak 1:1) Dalam pertemuan yang dicatat di Kisah pasal 15 ini, Yakobus (bukan Rasul Yakobus) punya peranan yang penting dan ikut menyusun surat dari badan pimpinan. Digunakannya kata khairo di surat ini adalah salah satu bukti yang menunjukkan bahwa dialah yang menulis surat Yakobus dalam Alkitab.

Dari Klaudius Lisias, kepada Yang Mulia Gubernur Feliks: Salam!: Pada zaman dulu, seperti inilah urutan bagian pembuka dalam banyak surat. Yang pertama disebutkan adalah penulis surat tersebut, lalu orang yang dituju, kemudian salam pembukanya, yang menggunakan kata Yunani khairo. Kata itu sebenarnya berarti ”bersukacita”. Jika digunakan sebagai salam, artinya adalah: ”Semoga kamu ada dalam keadaan baik.” Kata itu sering muncul dalam surat-surat berbentuk papirus di luar Alkitab. Di ayat ini, kata itu cocok diterjemahkan menjadi ”Salam!” Urutan bagian pembuka surat yang mirip ada di Kis 15:23 dan Yak 1:1.​—Lihat keterangan tambahan Kis 15:23.

menghancurkan kalian: Atau ”menggoyahkan kalian”. Di ayat ini, kata Yunani psykhe, yang dulunya diterjemahkan ”jiwa”, memaksudkan orang itu sendiri. Jadi di sini, kata itu langsung diterjemahkan menjadi ”kalian”.​—Lihat ”Jiwa” di Daftar Istilah.

dengan suara bulat: Lit.: ”dengan satu pikiran”. Dari kata Yunani homothymadon, yang digunakan beberapa kali dalam buku Kisah dan sering dipakai untuk menggambarkan persatuan yang unik di antara orang Kristen pada abad pertama. Contohnya ada di Kis 1:14 (”dengan sehati”), Kis 2:46 (”bersama-sama”), dan Kis 4:24 (”bersama-sama”).

telah menyerahkan hidup mereka demi: Di sini, bentuk jamak dari kata Yunani psykhe (dulunya diterjemahkan ”jiwa”) diterjemahkan menjadi ”hidup”. Kata psykhe punya beberapa arti. Antara lain, kata itu bisa memaksudkan nyawa seseorang atau diri orang itu sendiri. (Lihat ”Jiwa” di Daftar Istilah.) Jadi, bagian ini juga bisa diterjemahkan menjadi ”telah mempertaruhkan nyawa (jiwa) mereka demi” atau ”telah membaktikan hidup mereka (atau, diri mereka) untuk”.

Tetaplah menjauh dari: Kata-kata ini berlaku untuk semua hal yang disebutkan setelahnya. Orang Kristen tidak boleh menyembah berhala ataupun melakukan perbuatan cabul. Mereka juga tidak boleh makan daging binatang yang mati dicekik, karena darahnya tidak dicurahkan. Perintah untuk menjauh dari darah bukan hanya berarti tidak makan darah. Itu juga berarti orang Kristen tidak boleh menyalahgunakan darah dalam bentuk apa pun, karena Allah menganggap darah sebagai sesuatu yang suci.​—Im 17:11, 14; Ul 12:23.

Tetaplah menjauh . . . dari darah: Larangan ini didasarkan atas perintah dari Allah untuk tidak makan darah. Perintah itu Allah berikan kepada Nuh dan anak-anaknya. Jadi, perintah itu juga berlaku untuk semua manusia, karena semua orang adalah keturunan Nuh. (Kej 9:4-6) Delapan abad kemudian, Allah memastikan perintah itu ada dalam hukum Taurat, yang diberikan kepada bangsa Israel. (Im 17:13-16) Lima belas abad setelahnya, Allah mengulangi lagi perintah itu kepada sidang Kristen, seperti yang ditulis di ayat ini. Dalam pandangan Allah, menjauh dari darah sama pentingnya dengan menjauhi penyembahan berhala dan perbuatan cabul.

daging binatang yang dicekik: Lihat keterangan tambahan Kis 15:20.

perbuatan cabul: Lihat keterangan tambahan Kis 15:20.

Semoga sehat selalu!: Kata Yunani yang dipakai di sini sering dipakai dalam surat-surat pada zaman itu. Kata itu tidak menunjukkan bahwa hal-hal yang disebutkan sebelumnya adalah nasihat untuk menjaga kesehatan, seolah-olah mengatakan bahwa ’kalau kalian menjauh dari hal-hal ini, kalian akan lebih sehat’. Kata itu adalah salam penutup yang berisi harapan agar penerima surat tetap sehat dan bahagia. Ini mirip dengan penggunaan kata Ibrani shalohm, yang menunjukkan harapan agar orang yang diajak bicara selalu damai. (Hak 18:6; 19:20, ctk.; 1Sam 1:17) Malah, sebuah terjemahan bahasa Ibrani modern dari Kitab-Kitab Yunani Kristen (referensi J22 di Lamp. C4) menerjemahkan bagian ini menjadi shalohm lakhem (”Semoga kalian damai!”).

perbuatan cabul: Dari kata Yunani porneia, yang memaksudkan perbuatan-perbuatan seksual yang dilarang dalam Alkitab. Itu mencakup perzinaan, pelacuran, hubungan seks antara dua orang di luar nikah, hubungan seks sesama jenis (homoseks), dan hubungan seks dengan binatang (bestialitas).​—Lihat Daftar Istilah.

daging binatang yang dicekik: Atau ”daging binatang yang dibunuh tanpa dikeluarkan darahnya”. Kelihatannya, ini juga mencakup binatang yang ditemukan dalam keadaan sudah mati atau binatang yang mati karena dilukai oleh binatang lain. Bangkai binatang-binatang itu tidak boleh dimakan karena masih ada darahnya.​—Kel 22:31; Im 17:15; Ul 14:21.

Dalam beberapa manuskrip Yunani yang dibuat belakangan dan beberapa terjemahan Alkitab kuno dalam berbagai bahasa, di ayat ini ada kata-kata yang bunyinya kira-kira seperti ini: ”Silas memutuskan untuk tetap tinggal di situ, sementara Yudas pergi ke Yerusalem sendirian.” Tapi, kata-kata itu tidak ada dalam manuskrip-manuskrip yang paling tua dan paling tepercaya. Jadi, kata-kata itu pasti tidak ada dalam teks asli buku Kisah. Mungkin, teks itu awalnya adalah catatan yang ditambahkan untuk menjelaskan Kis 15:40. Tapi belakangan, itu dijadikan ayat dalam beberapa manuskrip.​—Lihat Lamp. A3.

firman Yehuwa: Ungkapan Ibrani yang mirip, yaitu gabungan dari kata Ibrani untuk ”firman” dan nama Allah, dipakai dalam kira-kira 200 ayat di seluruh Kitab-Kitab Ibrani. Dalam Terjemahan Dunia Baru bahasa Indonesia, ungkapan itu sering diterjemahkan menjadi ”firman Yehuwa”, ”kata-kata Yehuwa”, ”perkataan Yehuwa”, ”Yehuwa berkata”, dan ”Yehuwa berfirman”. (Beberapa contohnya ada di 2Sam 12:9, ctk.; 24:11; 2Raj 7:1; 20:16; Yes 1:10; 2:3; 28:14; 38:4; Yer 1:4; 2:4; Yeh 1:3; 6:1; Hos 1:1; Mi 1:1; Za 9:1.) Sebuah salinan Septuaginta yang memuat Za 9:1 ditemukan di Nahal Hever, Israel, di Padang Gurun Yudea dekat Laut Mati. Di salinan itu, kata Yunani logos diikuti dengan nama Allah yang ditulis dengan huruf Ibrani kuno (). Salinan itu sangat tua, diperkirakan berasal dari antara tahun 50 SM sampai 50 M. Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang memang hanya menggunakan ungkapan ”firman Tuan (Tuhan)” di Kis 8:25. Alasan mengapa Terjemahan Dunia Baru menggunakan nama Yehuwa dijelaskan dalam pengantar Lamp. C3; Kis 8:25.

firman Yehuwa: Ungkapan Ibrani yang mirip, yaitu gabungan dari kata Ibrani untuk ”firman” dan nama Allah, dipakai dalam kira-kira 200 ayat di seluruh Kitab-Kitab Ibrani. Dalam Terjemahan Dunia Baru bahasa Indonesia, ungkapan itu sering diterjemahkan menjadi ”firman Yehuwa”, ”kata-kata Yehuwa”, ”perkataan Yehuwa”, ”Yehuwa berkata”, dan ”Yehuwa berfirman”. (Beberapa contohnya ada di 2Sam 12:9, ctk.; 24:11; 2Raj 7:1; 20:16; Yes 1:10; 2:3; 28:14; 38:4; Yer 1:4; 2:4; Yeh 1:3; 6:1; Hos 1:1; Mi 1:1; Za 9:1.) Sebuah salinan Septuaginta yang memuat Za 9:1 ditemukan di Nahal Hever, Israel, di Padang Gurun Yudea dekat Laut Mati. Di salinan itu, kata Yunani logos diikuti dengan nama Allah yang ditulis dengan huruf Ibrani kuno (). Salinan itu sangat tua, diperkirakan berasal dari antara tahun 50 SM sampai 50 M. Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang memang hanya menggunakan ungkapan ”firman Tuan (Tuhan)” di Kis 8:25. Alasan mengapa Terjemahan Dunia Baru menggunakan nama Yehuwa dijelaskan dalam pengantar Lamp. C3; Kis 8:25.

Yehuwa: Di dalam buku Kisah, ungkapan kebaikan hati yang luar biasa biasanya dihubungkan dengan Allah. (Kis 11:23; 13:43; 20:24, 32) Dalam teks Yunaninya, ungkapan yang mirip dengan yang ada di ayat ini ada di Kis 14:26, yang diterjemahkan menjadi ”dipercayakan kepada Allah, agar Dia menunjukkan kebaikan hati-Nya yang luar biasa”.​—Lihat pengantar Lamp. C3; Kis 15:40.

Media

Kisah Para Rasul—Perjalanan Utusan Injil Paulus yang Kedua (Kis 15:36–18:22) ± 49-52 M
Kisah Para Rasul—Perjalanan Utusan Injil Paulus yang Kedua (Kis 15:36–18:22) ± 49-52 M

Susunannya dibuat berdasarkan urutan peristiwanya

1. Paulus dan Barnabas berpisah; Paulus melanjutkan perjalanan bersama Silas, sedangkan Barnabas mengajak Yohanes (yang juga disebut Markus) (Kis 15:36-41)

2. Paulus pergi ke Derbe lalu ke Listra; di Listra, Paulus memilih Timotius untuk ikut bersamanya dalam perjalanan utusan injilnya (Kis 16:1-4)

3. Melalui kuasa kudus, Paulus dilarang menyampaikan firman di Provinsi Asia; Paulus berkeliling di Frigia dan Galatia lalu pergi ke Misia (Kis 16:6, 7)

4. Sewaktu Paulus dan rekan-rekannya tiba di Troas, Paulus mendapat penglihatan; dia melihat seorang Makedonia mengundang mereka untuk datang ke Makedonia (Kis 16:8-10)

5. Dari Troas, Paulus dan rekan-rekannya berlayar ke Neapolis lalu mereka pergi ke Filipi (Kis 16:11, 12)

6. Di tepi sungai yang berada di luar gerbang kota, Paulus berbicara kepada para wanita; Lidia dan rumah tangganya dibaptis (Kis 16:13-15)

7. Paulus dan Silas dipenjarakan di Filipi; penjaga penjara dan rumah tangganya dibaptis (Kis 16:22-24, 31-33)

8. Paulus ingin para pejabat pengadilan meminta maaf secara resmi; para pejabat itu mengantar Paulus dan Silas keluar dari penjara; Paulus mengunjungi Lidia dan menguatkan mereka yang baru dibaptis (Kis 16:37-40)

9. Paulus dan rekan-rekannya pergi lewat Amfipolis dan Apolonia, lalu tiba di Tesalonika (Kis 17:1)

10. Paulus mengabar di Tesalonika; sejumlah orang Yahudi dan banyak orang Yunani menjadi percaya; orang-orang Yahudi yang menentang Paulus membuat kerusuhan di kota itu (Kis 17:2-5)

11. Setibanya di Berea, Paulus dan Silas mengabar di rumah ibadah orang Yahudi; orang-orang Yahudi dari Tesalonika datang dan menghasut orang-orang di Berea (Kis 17:10-13)

12. Paulus berlayar ke Athena, sedangkan Silas dan Timotius tetap tinggal di Berea (Kis 17:14, 15)

13. Di Athena, Paulus berbicara di Areopagus; sejumlah orang menjadi percaya (Kis 17:22, 32-34)

14. Paulus tinggal selama 18 bulan di Korintus dan mengajarkan firman Allah di sana; ada orang-orang yang menentang, tapi banyak juga yang menjadi percaya dan dibaptis (Kis 18:1, 6, 8, 11)

15. Dari Kenkhrea, yang adalah kota pelabuhan untuk Korintus, Paulus bersama Priskila dan Akuila berlayar ke Efesus; Paulus mengabar di rumah ibadah orang Yahudi di sana (Kis 18:18, 19)

16. Paulus berlayar ke Kaisarea, sedangkan Priskila dan Akuila tetap tinggal di Efesus; Paulus kelihatannya pergi ke Yerusalem lalu ke Antiokhia Siria (Kis 18:20-22)